Adaseorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendid DrMustafa Murad -Guru besar universitas Al Azhar- menyatakan bahwa kisah-kisah dalam bukunya Qashashush Shaalihiin adalah kisah nyata. Kisah pendeta masuk Islam ini terjadi pada abad ketiga hijriyah. Abu Yazid Al Bastami yang dimaksud dalam kisah ini lahir pada 188 H dan wafat pada 261 H. Abu Yazid lahir di Bustam, bagian timur laut Persia, sehingga disebut Al Bustami atau Al Bastami. Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan," sahut Khalifah Umar. Pertama, "Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) langit, apakah itu?". Tanya para pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. Kedua, "Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu?" SangPendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silakan!" Sang Pendeta pun mulai bertanya, 1. Sebutkan satu yang tiada duanya, 2. Dua yang tiada tiganya, 3. Tiga yang tiada empatnya, 4. Empat yang tiada yang limanya, 5. Lima yang tiada enamnya, 6. Dkjimo. JAKARTADia termasuk salah seorang yang menentang dakwah Islam pada awal kemunculannya dan yang mengahalangi para pengikutnya. Namanya dikenal sebagai an-Nadhar Ibnul Harits, salah seorang tokoh golongan kaum kaya Quraisy yang memegang kekuasaan di Kota Makkah. Dia memanfaatkan kekayaan dan kedudukannya untuk menindas para pengikut Nabi dari Persia untuk belajar kepada beberapa juru dongeng di kerajaan, di antaranya Rustam dan Isfandiar, an-Nadhar merasa terancam atas kehadiran Rasulullah. Di Makkah, dia melihat Rasulullah yang telah mengaku diutus Tuhan itu membacakan ayat-ayat Alquran yang menarik hati sebagian warga. Jika Rasulullah berdakwah di suatu majelis menceritakan berita tentang orang terdahulu, an-Nadhar akan berkata, “Demi Allah, siapakah juru kisah yang paling bagus? Aku atau Muhammad?”An-Nadhar dan kaum Quraisy lainnya kaget mengetahui dakwah Rasulullah yang semakin menyebar. Beberapa kabilah Arab sudah menjauhi berhalanya setelah didatangi Muhammad. Mereka kemudian menawarkan kedudukan dan harta berlimpah dengan syarat Rasulullah harus berdakwah dengan menghina tuhan-tuhan mereka dan mencerai-beraikan kesatuan kaum Quraisy. Tapi, Rasulullah akan kegagalan tersebut, pemuka Quraisy kembali berkumpul mencari jalan lain untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad. An-Nadhar berkata di hadapan para kaum Quraisy, seperti yang dikisahkan dalam sirah Ibnu Hisyam.“Hai kaum Quraisy, demi Allah kalian benar-benar ditimpa suatu persoalan yang belum dapat kalian pecahkan. Dahulu, Muhammad hidup di tengah-tengah kalian sebagai seorang anak yang paling kalian senangi, yang paling berkata jujur, dan yang paling dipercaya. Tatkala kalian melihat tanda-tanda kedewasaan di antara kedua pipinya dan membawa agama baru kepada kalian, lalu kalian berkata, dia tukang sihir. Demi Allah, dia bukan tukang sihir. Aku pernah melihat para tukang sihir, tiupan-tiupan mereka, dan buhul-buhulnya,” ujar melanjutkan pidatonya dengan kebencian yang jelas akan agama baru itu. “Kalian juga berkata, dia adalah dukun. Demi Allah, dia bukan dukun. Aku pernah melihat para dukun dan perilakunya. Serta, kami juga mendengar jampi-jampinya,” katanya. “Kalian juga mengatakan, dia adalah seorang penyair. Demi Allah, dia bukan seorag penyair. Kami telah melihat syair dan mendengar seluruh jenisnya, baik yang bermetrum hajaj maupun rujaz,” tuturnya.“Kalian mengatakan bahwa dia itu orang gila. Demi Allah, dia bukan orang gila. Kita pernah melihat orang gila, perilakunya, racauannya, dan ketidakwarasannya. Hai Kaum Quraisy, renungkanlah persoalanmu. Demi Allah, kalian benar-benar mengalami persoalan yang besar,” tandas berkata demikian, kaum Quraisy mengutus an-Nadhar bersama Uqbah Bin Abi Mu'ith supaya menemui para pendeta Yahudi di Madinah. Tujuannya, untuk mendapatkan informasi dari para pendeta Yahudi mengenai sejarah nabi dan kaum terdahulu untuk mengonfirmasi kebenaran yang disampaikan oleh Muhammad sekaligus untuk mengetahui pendapat mereka terhadap Muhammad. Berangkatlah an-Nadhar dan Uqbah ke Madinah dengan bergegas karena ingin segera mendapatkan informasi dari para pendeta atau penjelasan tentang apa yang dibawa oleh tiba di perkampungan Yahudi, keduanya menjelaskan keberadaan Muhammad kepada para pendeta. Mereka menerangkan ciri-cirinya, menginformasikan sebagian perkataannya, serta menggambarkan kehidupannya. Para pendeta Yahudi pun berkata.“Tanyakanlah kepadanya tentang tiga hal. Jika dia dapat menjawabnya, berarti dia seorang nabi yang diutus. Jika tidak menjawab, berarti dia hanya seorang yang mengada-ada dan mereka-reka sesuatu untuk akalmu,” kata para rabi Yahudi pertama mengenai apa yang dialami oleh sekelompok pemuda yang pergi pada zaman dahulu dan memiliki kisah yang menakjubkan. Lalu, kaum Quraisy Makkah juga diminta untuk menanyakan kepada Muhammad tentang seseorang yang telah berkeliling dunia hingga mencapai belahan timur dan barat. “Serta, tanyakanlah padanya tentang ruh. Apakah ruh itu?''Para pendeta Yahudi pun mengingatkan kepada kedua bangsawan Quraisy itu, “Jika dia mampu menjawab ketiga pertanyaan itu, ikutilah dia. Sebab, dia adalah seorang Nabi. Jika tidak, berarti orang itu hanya mengada-ada dan tindaklah dia sesuai dengan apa yang terpikir olehmu,” kata mereka. An-Nadhar dan Uqbah pun lalu memanggil para pemuka Quraisy dan menceritakan apa yang dikatakan oleh para pendeta Yahudi. Kemudian, an-Nadhar dan para pemuka Quraisy pun pergi menemui Rasulullah dan menanyakan ketiga pertanyaan tersebut. Tapi, Rasulullah hanya menjawab. “Aku akan menjawab pertanyaan kalian besok,” sampai hari ke-15 Allah tak kunjung menurunkan wahyu dan Jibril tidak menemui Nabi untuk memberi jawaban atas tiga pertanyaan yang diajukan pemuka Quraisy. Atas ketidakmampuan Nabi memberi jawaban itu, petinggi Quraisy pun merasa menang.“Muhammad berjanji esok hari. Sekarang, kita berada di pagi hari kelima belas. Namun, dia tidak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya,” teriak pun risau. Akhirnya, datanglah Jibril membawa jawaban yang ditunggu-tunggu itu, yaitu surah al-Kahfi. Surah ini, di antaranya, menegur Rasulullah karena kesedihannya dalam menghadapi Kaum Quraisy, berita tentang sekelompok pemuda yang dikenal dengan para pemuda gua ashabul kahfi, tentang seorang laki-laki bernama Zulqarnayn yang berkeliling dunia, dan tentang pun bertanya kepada Jibril mengenai lambatnya jawaban yang datang. “Hai Jibril, engkau tidak kunjung menemuiku sehingga aku nyaris berburuk sangka,” tuturnya. Jibril pun menjawab dalam surah Maryam ayat 64 “Dan tidaklah kami turun kecuali dengan perintah Tuhanmu kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita, dan apa-apa yang di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.”Namun, setelah mendengarkan jawaban Nabi Muhammad, para pemuka Quraisy tetap mengingkarinya. Mereka juga tidak menjalankan pesan pendeta Yahudi untuk mengikuti ajaran baru itu bila Rasulullah mampu menjawab tiga pertanyaan tersebut. Turunnya surah al-Kahfi untuk memberi tiga jawaban itu juga diikuti turunnya ayat ke-23 yang merupakan teguran kepada Nabi. “Dan jangan sekali-kali kami mengatakan terhadap sesuatu, sesungguhnya aku akan mengerjakan itu esok pagi, kecuali dengan menyebut Insya Allah.”Pemuka Quraisy kehabisan akal untuk mematahkan argumen mengenai kenabian Muhammad. Tiga pertanyaan penting mengenai kaum terdahulu dari para pendeta Yahudi berhasil dijawab Rasulullah dengan benar, walau terlambat 14 hari. Karena itu, tiada jalan lain untuk menghentikan aktivitas dakwah Rasulullah, selain dengan pemuka Quraisy pun memikirkan rencana jahat lain untuk menghancurkan Rasulullah. Mereka berkumpul di Darun Nadwah untuk bermusyawarah. An-Nadhar membuka forum dengan mengatakan ''Persoalan orang ini telah kalian rasakan. Demi Allah , kita tidak aman dari serangannya melalui para pengikutnya. Karena itu, satukanlah pandangan dalam menghadapinya.''Pemuka Quraisy kemudian memilih seorang dari setiap kabilah, yaitu pemuda yang kuat, gagah, dan cakap. Kemudian masing-masing pemuda, diberi sebilah pedang. Mereka diinstruksikan untuk menyerang Rasulullah. Namun, rencana itu gagal. Rasulullah dapat menyelinap menghindari para pemuda yang mengepung rumahnya, lalu beliau berhijrah ke Yatsrib, kota kaum tersebut dijawab Kaum Quraisy kembali dengan rencana jahat lainnya. Mereka tidak hanya mengusir Nabi dari kampung halamannya serta menyiksa penduduknya dan para pengikutnya. Mereka bahkan menyiapkan pasukan yang kuat untuk menghancurkan Rasulullah dan para pengikutnya. Tiga panji Kaum Quraisy dibawa oleh tiga orang dari Bani Abdud Dar, yaitu An-Nadhar, Aziz Ibnu Umair, dan Thalhah Ibnu Abi perang Badar. Dalam perang pertama antara kaum Muslim dan kaum Quraisy Makkah itu, kekalahan menimpa orang-orang Makkah. An Nadhar berhasil pun ditawan oleh Al-Miqdad Ibnul Aswad. Rasulullah berkomentar mengenai nasib an-Nadhar. ''Dia pernah mengatakan tentang kitab Allah dengan ungkapan yang sama-sama telah kita ketahui,'' kata An-Nadhar ini diabadaikan Allah dalam Al-Quran. Setidaknya 10 ayat yang berkaitan dengan An-Nadhar diturunkan. Di antaranya adalah surah Al-Furqaan ayat 5. ''Dan mereka berkata dongengan-dongenangan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.''Penolakan an-Nadhar terhadap ajaran Islam juga diungkap dalam surah An-Anfaal ayat 31-32. ''Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami, mereka berkata, sesungguhnya kami telah mendengat ayat-ayat seperti ini. Kalau kamu menghendaki, niscaya kami dapat membacakan yang seoerti ini. Ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang purbakala. Dan ingatlah ketika mereka berkata, ya Allah, jika betul Alquran ini, dialah yang benar dari sisi engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit dan datangkanlah kepada kami azab yang pedih.'' Dalam perang Badar itulah doa an-Nadhar akan turunnya azab itu terjawab. Dia mati terbunuh. Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberinya hidayah masuk Islam. Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut. Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!" Sang pendeta pun mulai bertanya, 1. Sebutkan satu yang tiada duanya, 2. dua yang tiada tiganya, 3. tiga yang tiada empatnya, 4. empat yang tiada limanya, 5. limayang tiada enamnya, 6. enam yang tiada tujuhnya, 7.. tujuh yang tiada delapannya, 8. delapan yang tiada sembilannya, 9. sembilan yang tiada sepuluhnya, 10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, 11. sebelas yang tiada dua belasnya, 12. dua belas yang tiada tiga belasnya, 13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya. 14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! 15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? 16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? 17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? 18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu! 19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? 20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu? 21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! 22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?" Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata, 1. Satu yang tiada duanya ialah Allah subhanahu wa ta'ala. 2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda kebesaran kami." Al-Isra' 12. 3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh. 4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an. 5. Limayang tiada enamnya ialah shalat lima waktu. 6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk. 7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." Al-Mulk 3. 8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas kepala mereka." Al-Haqah 17. 9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan **** 10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." Al-An'am 160. 11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudaraYusuf 12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." Al-Baqarah 60. 13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya. 14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah subhanahu wa ta'ala ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." At-Takwir 18. 15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi YunusAS. 16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka," tak ada cercaaan terhadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." Luqman 19. 18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim. 19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." Al Anbiya' 20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi penghuni gua. 21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." Yusuf 28. 22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang limawaktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari. Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah. " Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah." Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa. * Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan pent. ** Kisah nyata ini di ambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui internet,

kisah 22 pertanyaan pendeta